-->

calon pecundang



MEA / Masyarakat Ekonomi Asean .....dengan tanpa peresmian & pengumuman , juga tidak pakai gembar-gembor seperti iklan Rokok Pamor .
Tidak dengan gegap gempita menjadi bahasan isue panas di Layar Kaca (TV) seperti kasus Ibu minta pulsa ,bapak minta saham ,Kopi Arsenic ,rangkap profesi antara Artis & Lonte , gusuran Kali Jodo , sengketa Pil Kadal dan kasus ecek-ecek lainya .
Binatang Buas yang namanya MEA telah dengan sistematis , sengaja & terencana telah dilepas dinegara yang bernama Indonesia secara resmi dan legal dengan payung hukum Internasional .
Berulang kali sebelum benar-benar terjadi ,saya sudah memperingatkan kepada rakyat di Negeri ini atas bahayanya binatang buas yang bernama MEA tetapi tidak ada reaksi dan tanggapan .
Sampai-sampai saya sendiri lama-lama dibuat bingung atas sikap dan prilaku rakyat negeriku tercinta ini . Karena SINGA dianggapnya KUCING , Teroris yang membawa BOM dianggap pedagang ASONGAN yg jual PETASAN dihadapi dengan satia dg jalan melenggang .
Ini fenomena Heroisme & semangat Patriotisme atau kebodohan dan keputus asaan anak bangsa secara kolektif ?. lagi-lagi aku dibuat tidak mengerti .
Sekali lagi masih atas dasar cinta dan sayangku kepada rakyat Indonesia ,terutama masyarakat Desa Nusantara , saya beritahukan dan saya jelaskan dengan bahasa yg saya kemas sangat sederhana agar dapat dimengerti dan dipahami oleh orang-orang sedehana sekalipun .
MEA / Masyarakat Ekonomi Asean yg sudah resmi berlaku efektif dinegeri ini ,berisi berlakukunya 5 hal , arus bebas antar sesama Negara di Asean meliputi :
1. Arus bebas barang .
2. Arus bebas Jasa .
3. Arus bebas tenaga terampil .
4. Arus bebas Modal .
5. Arus bebas Investasi .
Kekuatan & persiapan yang dilakukan Negara-Negara Asean di luar Negara tercinta kita Indonesia , yang dapat kita baca dan ketahui saat ini adalah :
1. Negara Pili[ina , sejak bulan Oktober 2015 ,sejumlah 1000 orang warga Pilipina telah mengikuti kursus Bahasa Indonesia . Pada Bulan Maret 2016 (Bulan depan ) akan diberi pelatihan tentang GPRS serta belajar kebudayaan Indonesia untuk disiapkan menjadi Sopir Taxi di Indonesia .
2. Negara Thailand .....ratusan Pebisnis kelas Exekutif ,telah mengikuti kursus kilat Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa ,untuk dapat melakukan bisnis di Pulau Jawa dengan tanpa perantara .
3. Negara Vietnam .....Ribuan guru di Vietnam sedang melaksanakan kursus Bahasa Indonesia dan Budaya Indonesia , agar bisa membuka les Private Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin di Indonesia .
4. Negara Singapura .......Ratusan Konsultan Keuangan dan Akuntan di Singapura yang tidak terserap bekerja di Singapura , sedang giat melakukan kursus Bahasa Indonesia dan budaya Jawa , Bali dan NTB untuk dapat mendirikan Lembaga Konsultan Keuangan di wilayah tsb .
5. Negara Malaysia .........ribuan pengusaha dari Malaysia dengan dukungan modal besar dari negaranya &( Bank Tabung Haji ) , untuk memborong lahan tanah di Indonesia seluas-luasnya untuk usaha perkebunan dan sektor-sektor Industri lain seperti Pabrik pakan ternak dst dll dsb .
6. Negara Indonesia .........Sudah mempersiapkan apa ?. Rakyat Indonesia mau mengandalkan apa dalam menghadapi MEA ini ?,
Mengandalkan kekuatan Modal ?, mengandalkan Ilmu , mengandalkan jaringan ?, mengandalkan dukungan Negara dan DPR sebagai wakil rakyat ?.atau pasrah dan berdo'a menerima kenyataan kembali sebagai bangsa Inlander , bangsa kuli ditanah leluhurnya sendiri ?.
Hidup adalah pilihan dan setiap pilihan dalam hidup tentu akan ada konsekwensinya saudaraku !!!!!.
Oleh karenanya dalam kurun waktu satu tahun terakir ini saya atas nama Parade Nusantara berjuang habis-habisan menggalang kekuatan dg bekerja sama dengan Lembaga Per Bank kan baik Bank milik Negara maupun Bank swasta Nasional , perusahaan raksasa Telekomunikasi Nasional , dst,dsb .
Untuk saya ajak turun langsung ke Desa-Desa seluruh Indonesia agar bekerja sama dengan BUMDes ( Badan Usaha Milik Desa ) yang merupakan amanat UU Desa .
Gurita MEA ( Masyarakat Ekonomi Asean ) yang telah datang dan WTO ( Perdagangan Bebas Dunia ) hanya bisa dihadapi dengan gerakan Ekonomi dan pasar kolektif ,demikian nasehat DR. Rizal Ramli ( Pembina Parade Nusantara ) .
Ketika kita kalah di level atas dan kita menjadi pecundang di level tengah , maka kita harus menang perang di level bawah . Dan yang saya maksud bawah adalah level Desa Nusantara .
Hanya dengan persatuan dan kesatuan sikap dan tindakan kolektif , kita akan mampu menghadapi siapapun dan gempuran dari pihak manapun .
Sadarlah dan segera bangkit masyarakat Desa Nusantaraku !!!!!!!!.






Sumber ( Sudir Santoso /Ketua Umum Parade Nusantara ) .

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "calon pecundang"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel