-->

Holding Perbankan

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Mariani Soemarno segera akan merealisasikan "holding" empat perusahaan bank milik negara.
"Selain bertujuan untuk memberikan pinjaman murah kepada masyarakat, holding perbankan ini dapat menghemat pengeluaran hingga Rp30 triliun untuk dana pembuatan ATM," kata Rini Mariani Soemarno saat menjadi pembicara pada diskusi bertema "Peran BUMN dalam Mendorong Pencapaian Target 'Sustainability Development Goal 2016-2030' di Sleman, Jumat.
Menurut dia, Kementerian BUMN saat ini sedang menyelesaikan berbagai kajian mengenai sistem holding beberapa sektor bisnis, dalam hal ini holding BUMN sektor perbankan.
"Secara umum saat ini terdapat sebanyak 118 perusahaan BUMN yang kurang efisien dan menimbulkan biaya operasional cukup besar," katanya.
Ia mengatakan, atas dasar hal tersebut pemerintah merasa perlu untuk melakukan perampingan jumlah BUMN tersebut.
"Perampingan BUMN lebih ditujukan kepada peningkatan kemampuan serta kinerja BUMN sehingga dapat berpartisipasi penuh dalam pembangunan bangsa," katanya.
Rini mengatakan, di sektor perbankan pemerintah merencanakan holding empat perusahaan perbankan, yakni Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI) serta Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo juga telah menyetujui holding beberapa BUMN ini dalam waktu dekat.
"Akan ada enam sektor BUMN yang akan dibentuk holding, yaitu sektor jalan tol, sektor pertambangan, sektor minyak dan gas yang didalamnya terdapat sektor perbankan, sektor perumahan dan sektor jasa konstruksi dan rekayasa," katanya.Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Mariani Soemarno segera akan merealisasikan "holding" empat perusahaan bank milik negara.
"Selain bertujuan untuk memberikan pinjaman murah kepada masyarakat, holding perbankan ini dapat menghemat pengeluaran hingga Rp30 triliun untuk dana pembuatan ATM," kata Rini Mariani Soemarno saat menjadi pembicara pada diskusi bertema "Peran BUMN dalam Mendorong Pencapaian Target 'Sustainability Development Goal 2016-2030' di Sleman, Jumat.
Menurut dia, Kementerian BUMN saat ini sedang menyelesaikan berbagai kajian mengenai sistem holding beberapa sektor bisnis, dalam hal ini holding BUMN sektor perbankan.
"Secara umum saat ini terdapat sebanyak 118 perusahaan BUMN yang kurang efisien dan menimbulkan biaya operasional cukup besar," katanya.
Ia mengatakan, atas dasar hal tersebut pemerintah merasa perlu untuk melakukan perampingan jumlah BUMN tersebut.
"Perampingan BUMN lebih ditujukan kepada peningkatan kemampuan serta kinerja BUMN sehingga dapat berpartisipasi penuh dalam pembangunan bangsa," katanya.
Rini mengatakan, di sektor perbankan pemerintah merencanakan holding empat perusahaan perbankan, yakni Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI) serta Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo juga telah menyetujui holding beberapa BUMN ini dalam waktu dekat.
"Akan ada enam sektor BUMN yang akan dibentuk holding, yaitu sektor jalan tol, sektor pertambangan, sektor minyak dan gas yang didalamnya terdapat sektor perbankan, sektor perumahan dan sektor jasa konstruksi dan rekayasa," katanya.

sumber: beritasatu.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Holding Perbankan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel