Dalam menghadapai MEA ( Masyarakat Ekonomi Asean ) saat ini kita masih kalah dalam bersaing dg dg Megara-Negara Asean lainya , kalah dalam hal :
1. Arus bebas Barang .
2.Arus bebas Jasa .
3.Arus bebas Modal .
4.Arus bebas Investasi .
5.Arus bebas Tenaga skil .
1. Arus bebas Barang .
2.Arus bebas Jasa .
3.Arus bebas Modal .
4.Arus bebas Investasi .
5.Arus bebas Tenaga skil .
Kita harus cermat memaknai kalimat PERDAGANGAN BEBAS , yg harus kita pahami dalam kalimat DAGANG pasti didalamnya mengandung dua unsur PEDAGANG & PEMBELI unsur PEODUSEN & KONSUMEN .
Posisi masyarakat kita dlm hal ini terpaksa masih harus dlm posisi sebagai PEMBELI & KONSUMEN .
Selama kita cerdas menyadari dan mengilmui kelemahan/ kekurangan kita maka potensi kita yang PECUNDANG Insya Allah bisa berbalik menjadi pemenang dalam kompetisi MEA ini .
Salah satu kunci kemenangan kita adalah kita kuasai cluster pasar , kita ciptakan pasar secara berjama'ah .
Maksudnya adalah kita jadikan GABUNGAN USAHA BERSAMA BUMDes di setiap Kecamatan seluruh Indonesia sebagai satu-satunya PINTU dan FILTER atas masuknya :
Barang , Jasa, Modal , Tenaga Skil , Investasi ( 5 Arus bebas kesepakatan 6 Negara anggota Asean ) .
Kita harus bersama-sama merubah cara pandang bahwa MEA bukanlah Raksasa yg menakutkan tetapi MEA adalah mbak MÈA gadis cantik yg harus kita NIKAHI .
Maksudnya adalah kita jadikan GABUNGAN USAHA BERSAMA BUMDes di setiap Kecamatan seluruh Indonesia sebagai satu-satunya PINTU dan FILTER atas masuknya :
Barang , Jasa, Modal , Tenaga Skil , Investasi ( 5 Arus bebas kesepakatan 6 Negara anggota Asean ) .
Kita harus bersama-sama merubah cara pandang bahwa MEA bukanlah Raksasa yg menakutkan tetapi MEA adalah mbak MÈA gadis cantik yg harus kita NIKAHI .
Sejarah Peperangan dimasa lalu membuktikan bahwa tidak selamanya yg BESAR bisa mengalahkan yang KECIL , yang BANYAK mengalahkan yang SEDIKIT .
Sumber ( Sudir Santoso / Ketua Umum Parade Nusantata) .
Komentar
Posting Komentar